Halaman Kami


Sunday 17 June 2012

Foto Makro dengan Extension Tube


Pada tulisan kali ini saya ingin membahas satu teknik lain untuk mendapatkan foto makro. Teknik ini dikenal dengan nama "Extension Tube" atau saya terjemahkan dengan perpanjangan selongsong.
Prinsip kerjanya pun sederhana. Berikut adalah gambar benda vs bayangan tanpa extension tube
Kita anggap kunci inggris sebelah kanan (mulut menghadap bawah) adalah benda objek foto, dan kunci inggris yang sebelah kiri adalah hasil bayangan yang ditangkap sensor kamera. Bisa kita lihat jarak antara benda ke lensa adalah sama dengan jarak antara lensa ke sensor.

Sekarang, apa yang terjadi jika kita tambahkan extension tube?, yang jelas jarak antara lensa ke sensor akan menjadi bertambah. Efeknya bisa terlihat digambar berikut
Dengan penambahan jarak lensa dan sensor, maka kita dapat memotret benda dengan jarak"benda ke lensa" yang lebih dekat. Konfigurasi seperti ini menghasilkan foto yang lebih besar jika dibandingkan hasil foto tanpa extension tube.


Kelebihan

Jika dibandingkan dengan teknik lensa cembung, teknik extension tube memiliki keungulan lebih dalam hal kualitas foto. Kenapa?

Teknik lensa cembung menggunakan satu objek lensa tambahan di depan lensa kamera. Tambahan lensa ini juga berarti tambahan "rintangan" untuk cahaya yang lewat. Hasilnya cahaya yang di dapat sensor akan lebih sedikit. 

Sementara teknik extension tube tidak menggunakan rintangan optik apapun, sehingga jumlah cahaya yang diterima sensor akan tetap sama dengan kondisi tanpa extension tube. Hanya saja tetap harus diingat, ketajaman gambar yang diperoleh tetap akan berkurang  hal ini diakibatkan karena jumlah cahaya yang sama sekarang disebar pada luasan yang lebih besar. Makin panjang extension tube yang kita pakai, akan makin kurang tajam hasil gambarnya.

Kelebihan kedua adalah terhindar dari cacat optik seperti "Chromatic aberration" ataupun cacat optik lainnya. Hal ini sebenarnya bisa dihindari jika kita membeli lensa khusus untuk yang berjenis "achromatic" yang sayangnya harganya nggak murah.

Sementara tanpa kehadiran elemen optik di teknik extension tube, tentu saja kita terhindar dari cacat ini.
Chromatic Aberration sumber www.dpreview.com
Chromatic Aberration suber: www.tlc-system.com
Chromatic Aberration suber: www.tlc-system.com

Kekurangan

Kekurangan yang pertama adalah; dengan extension tube kita tidak dapat menjepret benda yang jauh ( kita sebut saja  2 meter ke atas). Ini disebabkan karena bayangan benda akan berada didepan sensor akibat tambahan jarak lensa ke sensor. Jadi jika extension tube sudah dipasang, kamera hanya bisa dipakai untuk keperluan foto makro saja.

Pada extension tube tertentu, kontak antara lensa dengan kamera menjadi terputus. Akibatnya fotographer harus memakai "full manual mode" (tidak ada autofokus, sensor exposure, dll). Seiring dengan waktu dan praktek langsung, umumnya hal ini tidak akan menjadi masalah.

Kekurangan lainnya adalah; Teknik ini hanya bisa dipakai oleh pengguna DSLR. Para pengguna kamera saku tidak bisa menggunakan teknik ini kecuali mereka bisa menemukan cara aman untuk melepas lensa dan memasangnya kembali.

Prakarya Extension Tube

Harga extension tube bervariasi dari mulai 200 ribuan (extension tube tanpa sirkuit lensa-kamera) sampai yang jutaan (extension tube dengan sirkuit yang masih memungkinkan komunikasi antara kamera dengan lensa).

Buat sebagian dari kita angka 200 ribuan saja sudah termasuk besar untuk dibelanjakan. Alternatifnya adalah dengan membuat extension tube sendiri dengan menggunakan "body cap" kamera dan pipa PVC (akan dibuatkan tulisan tersendiri)

Cukup berteori, mari menjepret

Akhirul tulisan, silahkan menyimak gambar di bawah untuk melihat seperti apa hasil jepretan yang akan di dapat dengan teknik extension tube.

Info perangkat;
Kamera DSLR Nikon D40, lensa AFD 50mm f/1,8 dan extension tube Nikkor M2 (semua foto dijepret tanpa flash)
















1 comment: