Yuk Belajar: Makro dengan lensa teropong

Beruntung sekali bisa membeli sebuah teropong bekas dengan harga yang lumayan murah. Lebih beruntung lagi, ternyata objektif teropong ini bisa di copot.

Begitu tahu objektif lensa ini bisa dicopot, langsung ada ide liar yang bergentayangan dikepala ini. Target pertama adalah untuk makro fotografi. Berdasarkan hasil googling, makro fotografi bisa diperoleh tanpa harus membeli lensa khusus makro yang harganya nggak terjangkau :). Adapun cara yang umum;

1. Dengan menggunakan ekstension tube.
2. Dengan menggunakan reverse lense
3. dengan menggunakan filter makro

Disini hanya akan dibahas cara yang ke-3, jadi silahkan googling sendiri ya :). Prinsip dari cara ke 3 adalah, dengan menambah satu lensa positif didepan lensa kamera kita, maka penabahan pebesaran akan diperoleh karena fokus lensa gabungan lebih pendek dari lensa tunggal.

Konsekuensi positifnya, efek makro akan kita peroleh dan benda yang akan difoto akan terlihat lebih besar.

Konsekuensi negatifnya,
1. cahaya yang masuk berkurang
2. jarak fokus lensa ke objek jadi berkurang. Ini akan merugikan kalau objek fotonya sensitif terhadap kehadiran kita.

Filter makro banyak dijual dengan berbagai pilihan dioptri (+0.5, +1, dan seterusnya). Makin besar dioptrinya, maka pembesarannya akan makin besar, tapi efek negatifnya juga akan makin besar.

Kalau nggak punya filter makro gimana dong...nah disini asyiknya....filter makro sebenarnya bisa diganti dengan lensa positif apapun....bisa pakai kaca pembesar, atau dalam kasus saya....lensa objektif teropong.

copot lensa objektif teropong untuk eksperimen makro

Cukup letakkan, lensa tersebut didepan lensa kamera.....bidik dan fokuskan...terus jepret. Hasilnya tidak akan setaja dan sebagus lensa makro....tapi cukuplah untuk pemula seperti saya yang ingin merasakan sensasi foto makro.

Perbandingan;
Berikut adalah perbandingan hasil foto tanpa dan dengan tabahan lensa objektif teropong. Foto keduanya adalah ukuran asli tanpa edit dan di-crop